Dalam suatu dialog tentang ILMU KETUHANAN antara SUFI MUDA dengan seorang USTADZ TERKENAL membahas tentang " JALAN MENUJU KEPADA ALLAH SWT "........, SUFI MUDA menyampaikan hal - hal sebagai berikut :
Firman Allah swt :
" Sungguh ini adalah PERINGATAN, maka barang siapa menghendaki KEBAIKAN BAGI DIRINYA tentu dia mengambil " JALAN " menuju kepada TUHANNYA " ( Al Insan 29 )
Berdasarkan Firman Allah Swt tersebut maka :
1. " JALAN " menuju kepada TUHAN " itu untuk KEBAIKAN DIRI SENDIRI dan tanpa memandang SUKU, AGAMA, RAS dan ADAT ISTIADAT ( SARA )
2. " JALAN " menuju kepada TUHAN " itu sebanyak TARIKAN DAN HEMBUSAN NAFAS dalam sehari semalam.
3. " JALAN " menuju kepada TUHAN " itu ada ILMUNYA yang dalam agama Islam di sebut ILMU MA'RIFATTULLAH.
Sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw :
“ Ya Rasulullah…..Amalan apakah yang lebih utama ? “
Raslullah Saw menjawab : “ Ilmu mengeal Allah ‘ Azza wa jalla…”
Sahabat bertanya kembali : “ Amalan Apa yang Baginda Kehendaki ?
Rasulullah Saw menjawab : “ Ilmu mengenal ALLAH yang bertasbih kepadaNYA segala sesuatu
Sahabat berkata lagi : “ Kami menanyakan tentang amal tetapi Baginda menjawab tentang ilmu “
Maka Rasulullah Saw menjawab :
“ Bahwasannya sedikit amal adalah bermamfaat bila disertai dengan ilmu mengenal Allah dan bahwasannya banyaknya amal tidaklah bermamfaat bila tidak disertai ilmu mengenal Allah “
( HR.Ibnu Birr dari Anas R.a )
4. " JALAN " menuju kepada TUHAN " itu dalam agama Islam tiada lain adalah BERTAUHID berlandaskan ILMU MA'RIFATTULLAH.
Berkata Ali bin Abhi Thalib Ra. Bahwa Rasulullah Saw. Bersabda : Allah berfirman :
“ Sesungguhnya Akulah Allah, tiada Tuhan yang selain Aku. Barangsiapa BERTAUHID kepada-Ku niscaya masuklah ia ke dalam benteng-Ku. Dan barangsiapa masuk benteng-Ku niscaya terselamatlah dia dari siksa-Ku “ ( HR. Syirazi )
5. " JALAN " menuju kepada TUHAN " itu penuh dengan GODAAN dan COBAAN yang berat.
Rasulullah Saw,yaitu :
.....Siapa yang dikehendaki oleh ALLAH padanya kebaikan ( Keuntungan ) Maka diberinya PENDERITAAN ( RH. Bhukari )
Hadist Qudsi , Berkata Ibnu Mas’ud ra. bahwa Rasulullah Saw bersabda : Allah Swt berfirman :
" Wahai dunia ! Pahitkanlah kehidupan para kekasih-Ku, janganlah sekali-sekali engkau memaniskannya, kelak engkau akan memfitnahinya.” [ HR. Qudha’I ]
Setelah SUFI MUDA selesai menyampaikan pemahamannya , USTADZ tersebut terdiam sejenak lalu MEMPERSILAHKAN AGAR SUFI MUDA PERGI....alias di Usir dengan lemah lembut tanpa alasan apapun...
" Sungguh ini adalah PERINGATAN, maka barang siapa menghendaki KEBAIKAN BAGI DIRINYA tentu dia mengambil " JALAN " menuju kepada TUHANNYA " ( Al Insan 29 )
Berdasarkan Firman Allah Swt tersebut maka :
1. " JALAN " menuju kepada TUHAN " itu untuk KEBAIKAN DIRI SENDIRI dan tanpa memandang SUKU, AGAMA, RAS dan ADAT ISTIADAT ( SARA )
2. " JALAN " menuju kepada TUHAN " itu sebanyak TARIKAN DAN HEMBUSAN NAFAS dalam sehari semalam.
3. " JALAN " menuju kepada TUHAN " itu ada ILMUNYA yang dalam agama Islam di sebut ILMU MA'RIFATTULLAH.
Sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw :
“ Ya Rasulullah…..Amalan apakah yang lebih utama ? “
Raslullah Saw menjawab : “ Ilmu mengeal Allah ‘ Azza wa jalla…”
Sahabat bertanya kembali : “ Amalan Apa yang Baginda Kehendaki ?
Rasulullah Saw menjawab : “ Ilmu mengenal ALLAH yang bertasbih kepadaNYA segala sesuatu
Sahabat berkata lagi : “ Kami menanyakan tentang amal tetapi Baginda menjawab tentang ilmu “
Maka Rasulullah Saw menjawab :
“ Bahwasannya sedikit amal adalah bermamfaat bila disertai dengan ilmu mengenal Allah dan bahwasannya banyaknya amal tidaklah bermamfaat bila tidak disertai ilmu mengenal Allah “
( HR.Ibnu Birr dari Anas R.a )
4. " JALAN " menuju kepada TUHAN " itu dalam agama Islam tiada lain adalah BERTAUHID berlandaskan ILMU MA'RIFATTULLAH.
Berkata Ali bin Abhi Thalib Ra. Bahwa Rasulullah Saw. Bersabda : Allah berfirman :
“ Sesungguhnya Akulah Allah, tiada Tuhan yang selain Aku. Barangsiapa BERTAUHID kepada-Ku niscaya masuklah ia ke dalam benteng-Ku. Dan barangsiapa masuk benteng-Ku niscaya terselamatlah dia dari siksa-Ku “ ( HR. Syirazi )
5. " JALAN " menuju kepada TUHAN " itu penuh dengan GODAAN dan COBAAN yang berat.
Rasulullah Saw,yaitu :
.....Siapa yang dikehendaki oleh ALLAH padanya kebaikan ( Keuntungan ) Maka diberinya PENDERITAAN ( RH. Bhukari )
Hadist Qudsi , Berkata Ibnu Mas’ud ra. bahwa Rasulullah Saw bersabda : Allah Swt berfirman :
" Wahai dunia ! Pahitkanlah kehidupan para kekasih-Ku, janganlah sekali-sekali engkau memaniskannya, kelak engkau akan memfitnahinya.” [ HR. Qudha’I ]
Setelah SUFI MUDA selesai menyampaikan pemahamannya , USTADZ tersebut terdiam sejenak lalu MEMPERSILAHKAN AGAR SUFI MUDA PERGI....alias di Usir dengan lemah lembut tanpa alasan apapun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar